Mengenal Penyakit Aneurisma Otak, Penyebabnya Bisa dari Tekanan Darah Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit aneurisma otak masih asing di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, pada kenyataannya penyakit ini sangat berbahaya karena dapat sebabkan cacat hingga kematian.
Mengutip buku Memahami Aneurisma Otak milik Dr.dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS(K), PhD, aneurisma otak adalah pelebaran dinding pembuluh darah otak karena lemahnya struktur dinding tersebut.
Semakin besar anuerime, maka akan semakin tipis dinding pembuluh darah dan semakin besar kemungkinan untuk pecah. Ketika pembuluh darah pecah, maka darah akan merembes merendam otak.
"Ada studi di AS, kalau otak terendam darah, 50 persennya fatal. Sementara 50 persen yang hidup apa kembali normal? Enggak. 66 persen akan cacat," kata kata Mardjono Tjahjadi, spesialis bedah saraf di RSPI Pondok Indah, di Little Talk Bistro, Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2013).
Untuk itu, pada brain aneurysm awareness month atau bulan kesadaran aneurisma otak di September ini, Mardjono Tjahjadi mengajak seluruh masyarakat Indonesia mengenal penyakit aneurisma otak .
Kebiasaan merokok
Penggunaan kokain atau amfetamin
Kebiasaan mengonsumsi alkohol berlebihan
Memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi
Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit aneurisma otak
Usia 45 tahun ke atas
Jenis kelamin perempuan
Cedera kepala
Kondisi medis dengan penyakit ginjal
Ketika memiliki tiga dari risiko di atas, Mardjono Tjahjadi merekomendasikan seseorang sebaiknya melakukan skrining.
“Saya selalu merekomendasikan jika ada lebih dari tiga faktor risiko sebaiknya skrining, bisa MRI atau MRA," ucap Mardjono Tjahjadi.
Nyeri kepala di pagi hari
Rasa mual atau muntah yang tidak tertangani oleh obat-obatan standar
Rasa kantuk yang berlebihan
Nyeri yang terasa di atas atau di belakang mata
Kelemahan sampai kelumpuhan saraf kranial sesuai fungsinya masing-masing, misalnya: kelemahan otot wajah, tidak mampu membuka salah satu kelopak mata, pandangan buram, pandangan berbayang ganda, nyeri pada wajah, gangguan keseimbangan tubuh, gangguan pendengaran
Selain itu, ketika aneurisma otak telah pecah, maka ada gejala lain yang dialami oleh seseorang:
Sakit kepala yang sangat hebat
Kepala seperti dipukul palu yang berat atau tersambar petir
Salah satu sisi anggota gerak tubuh mendadak lumpuh
Pingsan
Koma
Mengutip buku Memahami Aneurisma Otak milik Dr.dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS(K), PhD, aneurisma otak adalah pelebaran dinding pembuluh darah otak karena lemahnya struktur dinding tersebut.
Semakin besar anuerime, maka akan semakin tipis dinding pembuluh darah dan semakin besar kemungkinan untuk pecah. Ketika pembuluh darah pecah, maka darah akan merembes merendam otak.
"Ada studi di AS, kalau otak terendam darah, 50 persennya fatal. Sementara 50 persen yang hidup apa kembali normal? Enggak. 66 persen akan cacat," kata kata Mardjono Tjahjadi, spesialis bedah saraf di RSPI Pondok Indah, di Little Talk Bistro, Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2013).
Untuk itu, pada brain aneurysm awareness month atau bulan kesadaran aneurisma otak di September ini, Mardjono Tjahjadi mengajak seluruh masyarakat Indonesia mengenal penyakit aneurisma otak .
Penyebab aneurisma otak
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab terbentuknya aneurisma . Namun, para dokter menjelaskan seserang gaya hidup tidak baik dan genetik memiliki risiko lebih risiko lebih tinggi terkena aneurisma otak. Untuk lebih jelasnya, Mardjono Tjahjadi menyebutkan risiko aneurisme otak:Kebiasaan merokok
Penggunaan kokain atau amfetamin
Kebiasaan mengonsumsi alkohol berlebihan
Memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi
Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit aneurisma otak
Usia 45 tahun ke atas
Jenis kelamin perempuan
Cedera kepala
Kondisi medis dengan penyakit ginjal
Ketika memiliki tiga dari risiko di atas, Mardjono Tjahjadi merekomendasikan seseorang sebaiknya melakukan skrining.
“Saya selalu merekomendasikan jika ada lebih dari tiga faktor risiko sebaiknya skrining, bisa MRI atau MRA," ucap Mardjono Tjahjadi.
Gejala aneurisma otak
Adapun gejala aneurisma otak yang sering muncul yakni:Nyeri kepala di pagi hari
Rasa mual atau muntah yang tidak tertangani oleh obat-obatan standar
Rasa kantuk yang berlebihan
Nyeri yang terasa di atas atau di belakang mata
Kelemahan sampai kelumpuhan saraf kranial sesuai fungsinya masing-masing, misalnya: kelemahan otot wajah, tidak mampu membuka salah satu kelopak mata, pandangan buram, pandangan berbayang ganda, nyeri pada wajah, gangguan keseimbangan tubuh, gangguan pendengaran
Selain itu, ketika aneurisma otak telah pecah, maka ada gejala lain yang dialami oleh seseorang:
Sakit kepala yang sangat hebat
Kepala seperti dipukul palu yang berat atau tersambar petir
Salah satu sisi anggota gerak tubuh mendadak lumpuh
Pingsan
Koma
(tdy)